Minggu, 28 Oktober 2012

Peternak Jalak Bali

Ternak Burung Langka

             Kediri, Seorang ibu rumah tangga di Nganjuk bisa meraup untung puluhan juta rupiah dari beternak burung. Usaha yang dilakukan di rumah secara sampingan ini, kini telah berkembang hingga memiliki 40 kandang penangkaran dengan omzet ratusan juta rupiah.
Susilowati, seorang ibu rumah tangga warga Desa Kudu, Kecamatan Kertosono Nganjuk sukses menggeluti bisnis beternak burung di rumahnya. Berbekal ketelatenan dan modal seadanya, kini usaha yang umumnya digeluti kaum laki-laki ini telah menghasilkan keuntungan rata-rata 25 juta rupiah tiap bulan. Jenis burung yang dipilih untuk ditangkar juga tidak main-main yakni burung langka dan dilindungi, seperti Jalak Bali dan Cucak Rowo. Di rumahnya yang asri, Susilowati memiliki 40 kandang yang sebagian besar telah produktif.
Peternakan Milik Ibu Susilowati, Kertosono-Nganjuk
Menurut Susilowati, beternak burung langka bisa menjadi pilihan ibu rumah tangga yang ingin memperoleh penghasilan tambahan. Asalkan mau belajar dan sabar merawat, usaha beternak burung bisa menghasilkan keuntungan menggiurkan. Selain itu usaha beternak burung tidak menyita waktu banyak, karena hanya memberikan pakan berupa jangkrik dan pisang dua kali sehari yakni pagi dan sore. Bila dihitung, satu kandang hanya butuh pakan senilai 30 ribu rupiah tiap bulan.
Awal menekuni bisnis ini dilakukan Susilowati sekitar 10 tahun lalu, saat suaminya memiliki hobi memelihara burung. Karena suami bekerja diluar kota, dia terpaksa belajar untuk merawat burung. Dari sini terbersit keinginan untuk mencoba menangkarkan burung, karena lebih mudah memelihara bila berada dalam kandang. Saat mulai usaha, Susilowati memilih jenis burung yang murah seperti Kacer dan Murai Batu. Setelah mahir, baru merambah burung jenis langka yang memiliki keuntungan lebih tinggi.
Keuntungan melimpah akan dirasakan bila burung telah berhasil bertelur dan menetaskan anak. Untuk anak burung Jalak Bali yang baru berumur satu bulan, dibandrol harga 12 juta rupiah sepasang. Sedangkan Burung Cucak Rowo dihargai 4 juta rupiah sepasang. Dalam satu tahun, satu pasang indukan burung bisa menghasilkan anak hingga enam kali.
Penjualan anakan burung juga terbilang sangat mudah, karena pembeli akan datang dengan sendirinya setelah dikenal sebagai penangkar. Bahkan untuk Burung Jalak Bali sudah banyak yang memesan sejak indukan bertelur. Pembeli tidak hanya datang dari kota di Jawa Timur, namun juga dari Bali dan Jakarta. Pembeli umumnya juga belajar cara beternak. Untuk itu Susilowati mengaku sangat terbuka memberikan pengalamannya menangkar burung. Bahkan pembeli boleh melihat dan meniru kandang ciptaannya.(and/hyd)

                   Dikutip dari kstv.co.id

Selasa, 23 Oktober 2012

Update Harga Burung Wilayah Karisidenan Kediri (10/2012)

PASAR BURUNG SETONO BETEK KEDIRI
Informasi Update Harga Burung di Pasaran - Terbaru 2012 - Harga burung di wilayah Kediri dan sekitarnya, Karisidenan Kediri selama tiga bulan terakhir ini cenderung turun pada beberapa jenis burung meski secara umum tetap menunjukkan stabilitas dalam arti tidak ada lonjakan ataupun penurunan drastis.

Berikut adalah Daftar harga burung dan beberapa unggas dan hewan peliharaan lain pada 2012 ini di Solo dan sekitarnya.

    harga jual di pasar burung 2013
  • Anis Ampenan trotolan 200.000, dewasa hutan 110.000
  • Anis Cendana trotolan 350.000, dewasa hutan 250.000
  • Anis Kembang – jaminan jantan 400.000 acak 350.000
  • Anis Merah trotol – jaminan jantan 1 juta-1,3 juta 800-1,2 juta, acak (bisa jantan-bisa betina) 650.000
  • Ayam hutan remaja jantan 300.000, betina 100.000
  • Ayam hutan tangkapan dewasa 350.000
  • Ayam kate dewasa 250.000-300.000/ pasang
  • Ayam ketawa anakan betina 150.000
  • Ayam ketawa anakan jantan 350.000
  • Ayam ketawa dewasa jantan atau betina 700.000
  • Ayam serema 700.000 500.000/pasang
  • Beo anakan 850.000 700.000
  • Beo dewasa hutan 500.000
  • Betet 300.000-400.000
  • Blackthroat jantan 1.750.000 1.250.000, betina 1.150.000
  • Branjangan jawa 800.000 500.000
  • Branjangan kalimantan 250.000
  • Branjangan NTB 100.000
  • Cendet/pentet tangkapan hutan 60.000
  • Cendet/pentet trotolan 90.000
  • Ciblek gunung dewasa hutan 250.000
  • Ciblek kebun 200.000 250.000
  • Ciblek kebun dewasa hutan 150.000
  • Ciblek kebun anakan 150.000 100.000
  • Ciblek sawah dewasa hutan 80.000
  • Cililin dewasa hutan 1.000.000
  • Cucak ijo sumatra dewasa hutan 600.000-700.000
  • Cucak ijo sumatra trotolan 700.000-800.000
  • Cucak jenggot 150.000-200.000
  • Cucak keling 50.000
  • Cucak kencur/ bayeman 90.000
  • Cucak rante dewasa hutan 100.000-125.000
  • Cucak rante trotolan 250.000 150.000
  • Cucak tembak/kapas tembak 350.000 200.000
  • Cucakrowo anakan penangkaran (3-4 bulan) 3.000.000-4.000.000/ekor
  • Cucakrowo tangkapan hutan 4.000.000-5.000.000/ekor
  • Decu dewasa hutan 100.000-150.000
  • Decu trotolan 175.000-200.000
  • Derkuku hutan 50.000
  • Gagak 700.000-1.000.000 1,5 juta – 2 juta
  • Gaok 450.000 750.000
  • Gelatik belong 150.000 200.000/pasang
  • Gelatik putih/silver/ krem 800.000-1 juta 600.000/pasang
  • Gelatik Wingko 75.000-100.000
  • Jalak bali trotolan/anakan 6.500.000/pasang
  • Jalak putih 450.000 – 650.000/ekor
  • Jalak suren jawa trotolan penangkaran 350.000-500.000/ekor
  • Jalak suren sumatera dewasa hutan 200.000/ekor
  • Kacamata/pleci 20.000-25.000 (yang sudah jadi 500.000, dada kuning/putih 20.000, NTB 35.000-50.000)
  • Kacer jawa trotolan 500.000, dewasa hutan 350.000
  • Kacer poci/skoci trotolan 200.000, dewasa hutan 150.000
  • Kenari AF yorkshire anakan 450.000 300.000
  • Kenari F1 yorkshire anakan 1.000.000 1.200.000
  • Kenari F2 yorkshire anakan 2.000.000-2.500.000 1,8 juta
  • Kenari lokal bakalan bond 120.000 130.000
  • Kenari lokal bakalan hijau 100.000
  • Kenari lokal bakalan kuning 150.000 140.000
  • Kenari lokal bakalan orange/sunkis 350.000
  • Kenari lokal bakalan putih 250.000
  • Kenari yorkshire betina 5.000.000-7.000.000
  • Kenari Yorkshire jantan 7.000.000 9.000.000-10.000.000
  • Kepodang bali/ sumbawa 250.000
  • Kepodang jawa 350.000 - 500.000
  • Kolibri tangkapan hutan 100.000
  • Kutilang 90.000 50.000
  • Kutilang emas 100.000 75.000
  • Kutilang malaysia 90.000
  • Kutilang sumatera 160.000
  • Laura 90.000
  • Lovebird anakan non klep kuning 800.000 400.000/pasang
  • Lovebird anakan non klep/kacamata warna acak 600.000 500.000/pasang
  • Lovebird klep/kacamata albino mata hitam anakan 1.500.000 1.000.000, dewasa 2.500.000 1.500.000
  • Lovebird klep/kacamata albino mata merah anakan 1.800.000 1,5 juta, dewasa 3.000.000 2 juta
  • Lovebird klep/kacamata biru anakan 500.000-600.000 400.000, dewasa 800.000 750.000
  • Lovebird klep/kacamata hijau (kepala hitam/merah) anakan 500.000-600.000 400.000, dewasa 800.000 750.000
  • Lovebird klep/kacamata kepala emas anakan 700.000 750.000, dewasa 1.200.000 1.300.000
  • Lovebird klep/kacamata lutino mata hitam anakan 2.500.000 1,8 juta, dewasa 3.000.000 2,2 juta
  • Lovebird klep/kacamata lutino mata merah anakan 3.000.000-4.000.000 2,2 juta, dewasa 6.000.000-8.000.000 3,5 juta
  • Lovebird klep/kacamata pastel kuning anakan 900.000 950.000, dewasa 1.500.000 1,5 juta
  • Lovebird klep/kacamata pastel putih anakan 800.000 1 juta, dewasa 1.000.000 1,5 juta
  • Mantenan 70.000
  • Manyar dewasa 35.000
  • Manyar trotolan 50.000
  • Mbotok 600.000
  • Merpati potong 40.000
  • Murai air 200.000
  • Murai batu aceh/medan trotolan hutan jantan 1.750.000, dewasa hutan 1.500.000
  • Murai batu kalimantan/borneo dewasa hutan 350.000
  • Murai batu nias (ekor hitam) trotolan 500.000 600.000, dewasa hutan 350.000 500.000; murai nias raja trotolan 800.000 1 juta, nias jadi 1.500.000 – 3.500.000
  • Palek/falk 1.200.000/pasang
  • Pancawarna 600.000 350.000
  • Parkit 90.000 100.000/pasang
  • Parkit holland 1.800.000/pasang
  • Pelatuk batu 50.000
  • Pelatuk bawang 600.000-800.000
  • Pelatuk brambang 125.000
  • Pelatuk sampit 170.000-200.000
  • Poksai jambul sumatera 300.000
  • Poksay impor (jumlah terbatas) 1.600.000
  • Prenjak 90.000
  • Puter 45.000
  • Rambatan 170.000 150.000, rambatan jadi 300.000
  • Rio-rio 90.000
  • Robin 700.000 500.000
  • Samyong 500.000-650.000
  • Sanger/singer (helda sanger) jantan 1.000.000-1.500.000 650.000 – 850.000, betina 800.000-1.000.000 400.000-600.000
  • Selendang biru dewasa hutan 35.000
  • Selendang biru trotolan 100.000
  • Sirtu dewasa hutan 50.000 30.000
  • Sirtu trotolan 100.000 50.000
  • Srigunting biasa 160.000
  • Srigunting kantil 600.000 500.000
  • Srikatan dewasa hutan 45.000
  • Srikatan trotolan 90.000
  • Srindit jawa 60.000-100.000
  • Srindit kalimantan/sumatera (paruh hitam) 100.000-150.000
  • Sulingan /Tledekan dewasa hutan 200.000 150.000
  • Sulingan/tledekan laut 150.000
  • Sulingan/Tledekan trotol 350.000 250.000
  • Tengkek buta 1.200.000
  • Tengkek supit udang 100.000
  • Tralis/blereng 60.000
  • Trontong 200.000
  • Trucukan dewasa hutan 40.000

Senin, 22 Oktober 2012

Cara Ternak Lovebird

         
Sepasang Burung Lovebird
       Cara menternakkan burung “Lovebird”

PERAWATAN
        Di alam liar, jenis makanan yang dikonsumsi Lovebird antara lain adalah sayuran, buah2an, biji2an dan kacang2an dalam jumlah yang sangat banyak. Untuk Lovebird yang kita pelihara, sebaiknya jumlah makanan yang banyak mengandung lemak dibatasi.

        Hal ini karena keterbatasan gerak mereka di dalam kandang dibanding di alam liar. Jika terlalu gemuk, maka burung cenderung malas untuk bergerak dan    bunyi.

         Berikan sayuran segar (al: brokoli, toge, bayam, sawi, kangkung, jagung) setiap hari secara bergantian, buah2an (al: apel, pisang, papaya) 2 -3 kali seminggu. Bij-bijian harus diberikan dalam jumlah yang terbatas (kecuali Lovebird akan diternak). Seminggu sekali boleh diberikan minuman susu cair. Jangan memberi makanan seperti alpukat, cokelat dan kopi karena bisa berakibat fatal. Jika anda memberikan apel, pastikan bahwa biji buah apel sudah terbuang karena itu bisa menjadi racun bagi Lovebird.

         Selain itu, jangan lupa untuk meyediakan pasir grit atau totok cumi didalam kandang. Grit ini selain berfungsi untuk membantu pencernaan juga bagai sarana dalam proses pembentukan cangkang telur. (lihat artikel om Kiansing mengenai fungsi Grit).

        Ukuran kandang untuk Lovebird sangat variatif. Ada yg berbentuk bulat, kotak bahkan segi enam. Gunakanlah ukuran kandang yang agak besar supaya Lovebird lebih bebas untuk bergerak. Konstruksi kandang harus kuat dan terbuat dari kawat besi. Lovebird termasuk burung yang suka mandi. Oleh karena itu usahakan untuk memberikan tempat mandi tersendiri, selain tempat minum. Penggantian air minum harus dilakukan setiap hari untuk menjaga kesehatannya. Seminggu sekali mandikanlah Lovebird dengan cairan anti septic atau anti kutu – dengan cara disemprot dari atas – supaya bulunya tetap terpelihara. Untuk penjemuran, usahakan setiap hari Lovebrid dijemur dengan durasi sekitar 2 – 3 jam.

Dengan perawatan yang baik, Lovebird bisa hidup 10 hingga 20 tahun.

BETERNAK LOVEBIRD
            Sebelum memulai beternak Lovebird, kita harus bisa membedakan dulu antara Lovebird jantan dengan Lovebird betina. Secara fisik dan warna, burung tersebut susah untuk diketahui jenis kelaminnya. Cara yang paling gampang adalah dengan meraba kedua capit udang yang terletak dibawah duburnya. Jika keras, rapat dan lancip, biasanya jantan. Sedangkan burung betina capit udangnya lembek, lebar dan tumpul. Ciri lain adalah, Lovebird betina jika sudah birahi akan mengumpulkan bahan sarang dan diselipkan diantara kedua sayapnya sebelum dibawa kedalam kotak sarang.

             Lovebird bisa diternak setelah memasuki usia diatas 7 bulan. Pilihlah Lovebird yang sehat dan tidak cacat sebagai calon indukan dan berusia relative masih muda karena Lovebird yang sudah berumur diatas 3 tahun biasanya sudah tidak terlalu produktif. Untuk mendapatkan kriteria seperti diatas, sebaiknya kita langsung membeli dari peternak yang sudah kita kenal.

             Untuk memacu birahi, selain kwaci, tambahkana makanan extra berupa toge, jagung muda dan sawi. Ketiga jenis sayuran ini terbukti berguna untuk mendongkrak birahi Lovebird.

               Walaupun Lovebird bisa diternak dengan cara diumbar dalam kandang beurukuran besar dengan jumlah lebih dari 1 pasang, akan lebih baik jika beternak Lovebird secara individual. Untuk 1 pasang Lovebird, bisa digunakan kandang dengan ukuran sekitar 80cm x 40cm x 40cm. Satu Kandang diisi satu pasang. Ini dilakukan supaya garis keturunan gampang dilacak sehingga suatu saat memudahkan kita untuk melakukan experiment dalam menghasilkan varian warna yang berbeda. Sediakan kotak sarang atau glodok untuk bertelor dan mengeram. Contoh ukuran glodok XLXT = 15cm x 20cm x 25cm. Glodok terbuat dari papan dengan ketebalan sekitar 2cm.

            Tempat sarang atau glodok untuk Lovebird umumnya terbuat dari kotak kayu.
Bahan sarang bisa menggunakan serbuk kayu, kulit jagung yang sudah dikeringkan dan lain sebagainya.

             Umumnya Lovebird bertelur antara 4 – 6 butir dan menetas setelah dierami sekitar 21 hingga 23 hari. Kedua indukan, baik jantan maupun betina saling bergantian menyuapi anaknya. Pada saat berumur sekitar 6 – 8 minggu, anak burung mulai keluar dari kotak sarang. Setelah anak burung bisa makan sendiri, segera pindahkan mereka ke sangkar lain sehingga indukannya bisa kembali melakukan siklus reproduksi.
            Adakalanya indukan Lovebird tidak mau mengasuh anakannya. Jika kita menemukan kasus seperti ini, tidak ada cara lain kecuali harus diangkat dan disuapi sendiri. Siapkan kotak berukuran kira-kira 40x40x40cm yang didalamnya terdapat lampu bohlam 5 watt yang berfungsi sebagai penghangat. Anak Lovebird harus disuapi setiap 2 jam sekali. Makanan yang paling sesuai pada masa tersebut adalah bubur susu untuk bayi. Campurkan bubur susu dengan air matang (hangat-hangat kuku), lalu gunakan sendok untuk menyuapi anak burung. Tingkat kekentalan makanan tersebut harus disesuaikan dengan usia anak burung. Semakin bertambah usianya, semakin kental bubur susu yang diberikan. Setelah berumur 3 – 4 minggu, kita sudah boleh mulai memperkenalkan jenis makanan lain seperti sayuran, buah-buahan dan millet.

                     Pemasangan ring bisa dilakukan pada saat anakan berumur tidak lebih dari 10 hari. Berikut adalah ilustrasi cara pemasangan ring:

PERMASALAHAN DALAM BETERNAK LOVEBIRD

Tidak Mau jodoh
          Sering kita merasa kesal karena indukan yang ingin kita jodohkan ternyata tidak mau bersatu. Hal ini bisa disebabkan karena beberapa hal, al: keduanya berjenis kelamin sama, belum memasuki masa birahi, situasi atau lingkungan yang kurang mendukung.

Telur Tidak Menetas
         Telur tidak meneteas bisa disebabkan oleh beberpa hal al: Indukan yang mandul, kurang nutirisi, telur tidak dierami indukan, infeksi bakteri, dan lain-lain. Sering dijumpai dalam satu tetasan, ada 1 atau 2 telur yang tidak menetas. Ini adalah hal yang wajar dan tidak perlu di khawatirkan. Biasanya telur yang tidak menetas itu adalah telur yang terakhir. Menurut literature yang saya baca, bahkan di alam sekalipun, tidak semua telur bisa menetas.

Cacat Kaki.
             Sering kita jumpai anak Lovebird yang kakinya tidak bisa berdiri dan mencengkeram dengan sempurna serta cenderung miring ke samping. Hal ini disebabkan karena bahan sarang yang ada didalam sangkar kurang mencukupi sehingga Lovebird tidak mempunyai dasar berpijak yang tidak licin. Kebanyakan kasus ini dijumpai pada glodok yang beralaskan papn triplek. Hindarilah menggunakan bahan ini dan gunakan papan yang belum diserut sebagai bahan dasar glodok.

PEMASTERAN
            Betulkah Lovebird bisa dimaster? Saya bisa mengatakan bisa, berdasarkan pengalaman saya. Lovebird termasuk burung yang cerdas dan gampang menirukan suara burung jenis lain. Selama ini Lovebird lebih banyak digunakan sebagai master terutama Lovebird yang memiliki trecetan kasar dan panjang-panjang. Untuk mencari Lovebird seperti ini bukanlah hal yang mudah. Jika ada, tentu harganya sudah melambung tinggi. Untuk menyiasati hal tersebut, kita bisa melakukan pemasteran semenjak Lovebird berusia kurang dari 1 bulan. Walaupun trecetan suara Lovebird dalam membawakan lagu lebih banyak ditentukan dari factor genetic, upaya berikut masih bisa dilakukan untuk mendongkrak performanya. Master yang cocok untuk Lovebird adalah Kenari, Blackthroat dan Sanger karena ketiga jenis burung ini diyakini memiliki nada suara yang paling mendekati Lovebird. Dengan ketiga jenis burung ini diharapkan Lovebird akan membawakan lagunya dengan durasi yang panjang dan speed yang rapat.

Kamis, 18 Oktober 2012

Menjaga Burung Jawara Tetap Stabil Dalam Perlombaan

Trik and tips

           tips pemasteran untuk burung murai batu yang ditujukan untuk lomba. Pada lain kesempatan saya akan menuliskan tips untuk burung-burung jenis lainnya

Saya tegaskan untuk lomba, sebab kalau saya sendiri kurang cocok dengan pemasteran model ini. Alasannya sederhana, saya memelihara burung bukan untuk saya persembahkan kepada juri, tetapi saya persembahkan kepada diri sendiri.

1. Pastikan Anda tahu sendiri burung itu tangguh atau juara di lapangan. Bukan hanya "katanya%u2026"

2. Stabil di lapangan raih gelar juaranya. Artinya tidak karbitan. Kalau perlu atau kalau ada, lihat sertifkatnya.

3. Cari testimoni/kesaksian dari atau sumber teman Anda yang bisa Anda percaya.

4. Tidak dopingan. Lihat dari stabilitas perolehan kejuaraannya pada poin 2 di atas. Tidak adem-panas alias hanya sekali juara setelah itu tenggelam.

5. Tanyakan secara detail pola rawatannya. Jika sudah Anda tanyakan semua pola rawatan dan kebiasaannya tetapi masih tidak nampil juga ketika Anda pegang, maka kemungkinan besar ada yang dirahasiakan oleh pemilik lama.

6. Kalau Anda sudah pusing burung tidak juga tampil bagus, lihat artikel-artikel yang berkaitan dengan itu di artikel/halaman Burung Jawara.

Cendet atau Pentet


           Sebagai kelanjutan dari tulisan terdahulu tentang pemasteran burung murai batu, sekarang saya sajikan artikel tentang suara isian yang bagus untuk pemasteran burung cendet atau burung pentet.

Sekali lagi perlu saya tekankan catatan di sini:

1. Artikel ini saya sampaikan dengan menggunakan referensi penilaian lomba burung saat ini (awal 2011). Referensi seperti apa? Yah, referensinya adalah artikel berjudul Variasi lagu dalam lomba cuma OMONG BESAR%u2026 NONSENSE%u2026..

2. Tidak ada lagu atau suara masteran yang benar-benar bisa digeneralisasikan sebagai "bagus" untuk semua jenis burung. Juga tidak ada jaminan bahwa "kesenangan" juri atau kelompok juri tertentu sama dengan juri yang lainnya ketika memberikan penilaian pada lomba burung berkicau. Pakem penilaian lomba burung (lihat artikel Tata cara penilaian dalam lomba burung) yang digunakan Pelestari Burung Indonesia (PBI) tentu lain atau minimal tidak sama persis dengan yang digunakan oleh Papburi misalnya.

3. Pada dasarnya burung perlu diperkenalkan dengan semua suara isian sehingga sebagaimana saya tulis di artikel Suara isian "wajib" dan "haram" untuk memaster burung murai batu. Tujuannya agar burung kita tidak hanya bengong ketika berada di arena lomba di tengah-tengah puluhan burung lain dengan aneka varuasi lagu, irama dan gaya.

4. Meski burung diperkenalkan dengan banyak sekali variasi isian dan lagu, dia harus punya suara yang menonjol sehingga bisa memberikan ciri khas burung itu ketika berada di arena lomba dan karenanya diperhatikan dan mendapat poin penuh dari juri.

5. Untuk isian yang variatif, Anda bisa mendownloadnya dari artikel-artikel pada kategori download. Namun untuk kualitas suara yang bagus dan maksimal pula hasilnya, saya tetap merekomendasikan Anda untuk menggunakan masteran aneka suara burung (lebih dari 200 suara isian) dari CD atau flash disk smartmastering.com.

Suara dominan yang bagus untuk burung cendet

Burung cendet atau pentet sebenarnya adalah burung yang luar biasa dalam kepandaiannya untuk menirukan suara burung lain atau suara apapun yang pernah didengarkannya.

Sama seperti isian yang dominan yang perlu dimiliki burung murai batu, maka untuk burung cendet akan sangat bagus jika dimaster secara dominan dengan suara-suara burung lovebird, cililin, kenari, pelatuk dan cucak jenggot.

Tetapi ada salah satu isian "wajib" yang perlu dimiliki oleh burung cendet jika itu akan ditujukan sebagai burung lomba. Isian itu adalah suara walang atau belalang. Bisa suara walang kecek atau belalang biasa, belalang raja, atau lebih bagus lagi belalang emas. Mengapa? Burung cendet yang membawakan suara belalang, apalagi terus-menerus, akan terdengar sangat dominan.

Bagusnya lagi adalah burung cendet yang sedang membawakan lagu belalang, biasanya posisinya nancep, tenang. Lain misalnya dengan burung cendet yang membawakan suara burung gereja tarung. Ketika membawakan trecetan suara burung gereja tarung atau gereja kawin, burung cendet cenderung lebih suka dengan cara memutar badan atau kalau yang punya kebiasaan salto, akan membawakan lagu itu dengan salto atau terbang memutari luasan sangkar.

Selain burung cendet perlu punya suara dominan belalang, maka jangan lupa untuk memaster burung cendet dengan suara jangkrik. Burung yang menguasai suara jangkrik, biasanya akan mudah untuk menirukan suara melengking sekaligus suara ngerol lainnya.

Selasa, 16 Oktober 2012

Metode Baru Menghilangkan Stress Pada Kacer, Tledekan dan Anis Merah


     Metode ini saya temukan secara tidak sengaja. Diawali saat beberapa teman yang memelihara jenis burung Kacer, Tledekan dan Anis Merah mengeluhkan penurunan performa klangenannya, padahal mereka telah mencoba berbagai macam treatment namun tidak nyatanya tidak ada perubahan positif yang signifikan. Akhirnya rekan rekan tersebut mengkonsultasikannya kepada saya (konsultan amatiran) karena saya bukan expert juga di bidang perburungan.

Sebagai langkah awal, saya mulai browsing, mencari informasi, bahkan sampai mengevaluasi serta menganalisa kebiasaan burung ini di alam bebasnya (habitat aslinya)

Dasar pemikiran saya, burung-burung ini selalu berada disekitaran daerah yang banyak airnya secara otomatis pula bahwa burung-burung ini memiliki kesukaan berburu hewan-hewan kecil yang berada di air (minimal ikan kecil).

Pada akhirnya saya memutuskan untuk men-treatment melalui cara seperti berikut ini :

1. Saya cari sangkar bekas pakai yang agak besar (ukuran 40)
2. Wadah tatakan warkop/warung kopi yang biasanya dipakai sebagai wadah air di karamba
3. Tanah sawah secukupnya
4. Ikan yg biasa hidup di sungai yg biasanya saya sebut sebagai ikan gathul/cemplon (didaerah lain bisa beda penyebutan)
5. Cacing tanah

Langkah-langkah sebagai berikut :
1. Buat mal diatas tanah sesuai panjang dan lebar kandang. lalu gali tanah sebesar ukuran kandang tersebut (kurang lebih kedalaman 5 CM, lalu saya ambil tanahnya
2. Tanah sawah yang telah saya basahi (dibuat semi kering/Semi basah/nyemek-nyemek) saya masukkan ke lubang yang telah saya gali tersebut (sebagai ganti tanah yang telah saya ambil).
3. Saya atur tempat mandi (tatakan warkop) sedemikian rupa (sebagian dasarannya saya masukkan tanah) agar tidak mudah tumpah air yang ada didalamnya
4. Lepas tebok/jeruji bawah kandang dan lalu letakkan diatas alat-alat sedemikian rupa (buat space yang memadai agar kolam buatan kita senyaman mungkin). untuk mengantisipasi supaya tidak gampang roboh, tanam kaki-kaki kandang tersebut kedalam tanah.
5. Berilah tangkringan dengan posisi yang nyaman (disesuaikan dengan selera kita juga bisa), tuang air kedalam wadah air (tatakan warkop)
6. Masukkan ikan ikan kecil 5-10 ekor saja kedalam kolam buatan kita
7. Aduk cacing 5-10 ekor dengan tanah sawah tersebut, atur cacing-cacing tersebut agar tidak berada terlalu dalam tertimbun dalam tanah sawah
8. Masukkan burung yang akan kita treatment
9. Biarkan berada dalam kandang alam mini buatan kita 2-3 jam dan biarkan dia bermain sesukanya (mematuk-matuk cacing, memburu ikan dan lain-lain)
10. Sebelum memasukkan kembali ke kandang hariannya, masukkan burung yang kita treat tersebut kedalam karamba mandi agar bersih kembali.

Selamat mencoba, semoga berhasil.
Sebagai catatan, setelah melakukan treat ini selama 2 minggu berturut-turut, burung-burung ini mau kembali ke performa awalnya.

Kamis, 11 Oktober 2012

LATBER LION COUNTRY KEDIRI. Pemanasan Jelang Kediri Bersatu Cup 14 Oktober

             


             Latber lion country, rabu(3/10) yang di gelar di jalan cendana 32 (selatan pasar pahing) kota kediri makin seru, terlebih saat diumumkannya kontes lion country, yang akan digelar pada minggu 14 oktober 2012 dengan tajuknya kediri bersatu cup, Harga tiket Rp. 100, 80, 60, 40 Ribu, hadiah kejuaraan di semua kelas tanpa potongan atau hadiah tidak dipotong, seluruh peserta kebawah kebijakan panitia, datang dan buktikan lion country tidak pernah basa-basi, tidak iming-iming, tidak janji-janji tapi pasti, kata Mr.wiwiet, sang ketua lion country. di kelas lion country ada bonus juara 1=Rp. 250.000, di kelas kediri bersatu ada bonus juara 1 = Rp. 200 ribu, juara umum BC atau team Rp.500.000, juara SF Rp.250.000. Door prize TV warna Dll dan masih banyak dari sponsor pendukung lion country di kediri dan sekitarnya,
             Pemanasan jelang kontes kediri bersatu cup dilakukan banyak kicau mania, seperti Mr No Ban, kali ini yang dijajal adalah Enmaru, anis merah jagoannya yang pada latber lion country s (26/90 meraih juara 2 nyeri. Namun pada latber kali ini langsung membabat habis dua kelas yang digelar. Karena di Kediri bersatu cup hadiahnya tanpa potongan, dengan door prize seabrek pastilah persaingannya sangat ketat, karena itu harus dilakukan pemanasan sejak dini, kata pak no ban. di kelas pleci akhirnya menetapkan steven milik sunarno dari ronggo sumber sebagai peraih double winner. Ikuti KEDIRI BERSATU CUP 14 Oktober 2012.             


 Dikutip dari Agrobis Edisi Minggu ke-3 Oktober

Rabu, 03 Oktober 2012

KROTO "Emas Putih" yang menggiurkan

           KROTO sudah banyak dikenal oleh masyarakat. terutama penghobi burung, memancing dan lainnya. selama ini, masyarakat lebih lebih banyak tau kalau kroto atau larva rangrang didapat dari pohon-pohon. karena memang rangrang adalah jenis serangga yang biasa berkembang biak di daun-daun pohon.
           Apakah bisa dibudidayakan? banyak yang menyangsikan semut merah ini bisa diternak untuk diambil kroto atau larvanya. tapi Setiya Husada, warga kelurahan/kecamatan wlingi, membuktikan itu bukanlah hal yang mustahil. dia sukses membudidaya telur rang-rang, yang dia sebut "emas putih" itu.
           budidaya kroto sebenarnya cukup mudah. namun kemudahan itu juga sedikit bergantung pada faktor lucky atau keberuntungan. pasalnya, induk rangrang hanya bisa bertelur jika sudah merasa nyaman di suatu tempat. artinya, tidak semua tempat bisa membuat induknya nyaman lalu memproduksi kroto. "jadi rangrang itu seperti walet. dia hanya mau berproduksi kalau sudah merasa cocok dengan tempatnya," ungkap ungkap pria yang akrab disapa tiyok ini.
            kenyamanan itu juga menentukan lama tidaknya waktu panen kroto di suatu tempat atau daerah. wajar jika waktu panen di Blitar berbeda dengan waktu panen di kota lain, seperti malang, surabaya, kudus, dll. Di Blitar, menurut dia, kroto baru bisa dipanen setiap25 hari. tapi dikota lain, bisa lebih cepat atau lebih lama. kendati demikian, jika faktor kenyamanan tempat itu sudah bisa dipenuhi, ternak kroto menjanjikan keuntungan finansial cukup lumayan. satu kilo kroto jika dikirim ke luar daerah, harganya bisa mencapai 175 ribu rupiah.
           Nah, sebagai peternak berpengalaman, tiyok membeberkan cara budidaya serangga tersebut. pertama, peternak pemula harus mencari sarang berikut rangrang dari pohon. sebagai catatan, sarang yang diambil harus tetap utuh. biasanya, sarang diambil beserta ranting atau dahan pohon tempat sarang itu berada.
           Kedua, kondisikan media seperti toples atau pipa paralon yang sudah disiapkan di atas rak sebelumnya, supaya rangrang mau pindah dan tinggal di tempat tersebut. Salah satunya, dengan memberi nutrisi khusus yang diteteskan didalam toples atau paralon. pemberian nutrisi tersebut diperlukan, sebab jika tanpa nutrisi, induk semut maupun kroto tidak akan bisa berkembang biak. "memang masih hidup, teteapi tidak bisa bertelur. sehingga siklus perkembangbiakannya akan berhenti," terang dia.
           Ketiga, setelah indukan semut bermutasi ke toples, barulah dimulai pemeliharaan secara rutin. seperti pemberian makan yang paling cocok buat induk semut adalah jangkrik, kecoa, atau belalang. "bisa juga jenis ulat-ulatan seperti ulat hongkong, dll," lanjut dia.
           Pemberian makan ini tidak mesti dilakukan dalam jumlah waktu tertentu dalam sehari. melainkan sesuai kebutuhan. jika makanan habis, bisa ditambahkan.
          Harus diingat pula, dalam satu rak harus dibuat 2 kelompok fungsi toples. yaitu toples untuk indukan, dan toples untuk dipanen. hal itu karena indukan rangrang selalu hidup berkoloni atau berkelompok. dan tak mau hidup dengan koloni lain. selain itu, semut indukan tidak boleh diganggu gugat supaya regenerasi produksinya terus berjalan.
         Nah, karena waktu panen setiap daerah berbeda-beda, di blitar kroto baru bisa dipanen dari indukan setelah 25 hari. waktu panen paling cepat, menurut tiyok, selama ini dipegang daerah kudus, jawa tengah, dimana cuma butuh waktu sekitar 14 hari. soal harga, satu kilogram kroto bisa mencapai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. "pengepul biasanya menjual eceran sekitar Rp100 ribu," imbuh pria berkacamata ini.
         jika kroto itu dikirim ke daerah lain, seperti bandung, surabaya dll, harganya beda lagi. ke bandung misalnya, harganya bisa mencapai Rp175 ribu per kilo. sementara harga ecerannya mencapai Rp225 ribu per kilo. cukup menjanjikan bukan? bukan hanya itu, selain kroto, indukan semut juga bisa dijual dengan harga yang juga menjanjikan. satu toples koloni indukan, bisa di jual Rp50 ribu hingga Rp100ribu. cara budidayanya pun hampir sama. bedanya menjual indukan semut merah harus satu koloni dalam satu tempat. "kalau ada indukan diluar koloni, akan dibunuh,"pungkas dia.


Di kutip dari " Radar Blitar Edisi Rabu 3 oktober 2012.