Kita tahu saat ini aremania/arema sedang gencar-gencarnya melakukan
provokasi kepada suporter lain karena selain mereka ingin mempersempit
ruang bonek saat tur luar kota tetapi juga mereka ingin nyaman saat tur
luar kota dari gangguan serangan oleh suporter lain. Lamongan dan
sidoarjo sudah menjadi korbannya. Dan dengar-dengar isunya mereka lagi
ingin "menggarap" mojokerto dan gresik sebagai kota perbudakannya.
Saya ingin sedikit berbagi kisah tentang saat dulu kuliah di malang di
salah satu perguruan swasta di malang. Dan pastinya saya mempunyai teman
baik, dia berasal dari tempat yang tempat tinggalnya berbaris arema
sirag sarek ataupun arema 87. Dan saya berkesempatan untuk diajak main
ke rumahnya, kebetulan saat itu teman tetangga rumah teman saya lagi
ngumpul. Penulis dikenalin sa...ma
teman-temannya dan terjadi obrolan antara penulis dengan seorang arema
sirag yang mempunyai sejarah panjang tentang kebrutalannya di dunia
aremania. Dan kebetulan juga dia sangat dekat dengan dirijen aremania.
Yuli Sumpil. Berikut ini obrolan saya dengan teman baru saya yang saya
terjemahkan ke dalam bahasa indonesia (kalau pake basa malang nanti
dikira otak saya terbalik. hehehe)
A = Arema Sirag Sarek
B = Saya
A : Temannya si Rudy (teman saya) mas?
B : Iya mas, teman sekuliah
A : Asli mana mas?
B : Asli Pasuruan (Mimik muka si aremania langsung terkejut apalagi
saat itu temenku Rudy muterin lagu mars persebaya dari hp ku)
A : Arek bonek tha sam?
B : Hu'uh mas, tapi aman kan? heheh
A : Oyi gak papa sam, tenang ae asal di sini gak pake atribut persebaya saat ada pertandingan arema
Setelah cukup basa basi saya sedikit menyinggung dunia suporter, dan
membahas tentang "tragedi bola berdarah madiun 10 April 2005" antara
sakera vs aremania. Dari obrolannya saya menangkap ada unsur provokatif
yang dia berikan kepada saya. Berikut ini lanjutan obrolan saya dengan
dia
A : Sam, sampeyan gak malu kah jadi sakera (Dulu saya sempat mendukung persekabpas pasuruan) ?
B : Kenapa harus malu mas? Kan pasuruan tempat kelahiranku
A : Bukan malu pada timnya, tetapi pada suporternya sakera. Coba
sampeyan lihat selama ini sakera itu menjadi suporter yang mandiri atau
berdiri sendiri gak tanpa pengaruh suporter lain.
(Harus saya akui selama ini dalam pemikiran sakera adalah "MUSUH BONEK
ADALAH MUSUH SAKERA, SAHABAT BONEK ADALAH SAHABAT SAKERA" karena jauh
sebelum ada persekabpas pasuruan. arek-arek asli pasuruan dulu semuanya
adalah bonek pendukung persebaya. Karena adanya tim persekabpas maka
bonek pasuruan-lah dan masyarakat pasuruan yang mendukung persekabpas
dan melebur menjadi sakera. Makanya sampai-sampai sakera dianggap
adiknya bonek).
B : Iya seh mas, tapi bagaimana lagi
sebelum adalah persekabpas juga kami dulu mendukung persebaya. Jadi ya
agak susah gitu mas membuang rivalitas kami terhadap suporter lain dan
sampe melekat pada sakera.
(Sakera adiknya bonek
:-D, karena saat itu rival bonek adalah LA, Arema dan The Jak.
sampai-sampai sakera juga ikutan bermusuhan dengan LA dan The Jak bukan
karena provokasi bonek, saya ingatkan lagi tetapi karena sebelum sakera
semuanya adalah bonek pasuruan).
A : Memangnya sakera suporternya kira-kira ada berapaan sam?
B : Kurang lebih 12an ribu gitu mas
A : Nah itu banyak, kenapa gak berani menjadi suporter mandiri? Kenapa
terus bergantung sama bonek? Harusnya dengan jumlah suporter yang banyak
itu sampeyan berani menjadi suporter mandiri, bisa cinta damai ke semua
suporter lain se indonesia. Kalo bonek gak suka ya lawan aja sam, toh
suporter sampeyan banyak juga. LA dulu yang massanya kurang lebih 10
ribu sekarang mereka berani menjadi suporter yang mandiri yang bisa
menerima suporter se indonesia. (Sama kayak Yuli Sumpil dulu bicara sama
LA dan terakhir ini dengan Deltamania. Harus saya akui kalo selama ini
sakera belum bisa mandiri dan masa bodohlah toh sakera bonek sama saja)
Dari percakapan di atas, saya bisa menangkap maksud dari ajakan si
aremania tersebut karena dia tahu saya dekat dengan pengurus sakera. Dia
berharap suporter-suporter di Jatim yang dulunya mendukung Persebaya
dan juga mendukung tim daerahnya agar menjadi suporter mandiri tanpa
pengaruh bonek karena sejarahnya. Dan setelah bisa mandiri seperti LA
dan Delta yang terlepas dari bonek, aremania/arema pun menggandengnya
dan sedikit demi sedikit memberikan bumbu agar bisa bersatu dengan
Aremania. Seperti pada kasus oknum LA yang tewas di lamongan karena dia
mensweeping bonek di lamongan. Kurang lebih 40an aremania silaturrahmi
dan memberikan santunan ke keluarga korban dan LA. Dengan alasan ingin
menggandeng suporter di Indonesia agar meminimalisir tawuran antar
suporter, padahal ada udang di balik batu dari tujuan mereka.
Saya menghimbau kepada suporter di Indonesia khususnya di jatim
hati-hati terhadap provokasi di atas, bermaksud ingin menjadikan
suporter indonesia damai tetapi sedikit demi sedikit bumbu provokasinya.
Saya angkat topi dengan Pasoepati yang bisa melapaskan diri dari
provokasi di atas. Boleh saja kita bersatu, tetapi jangan sampai bersatu
dalam hal bermusuhan.
Oh iya sedikit
cerita dengan bonek perantauan dan arema perantauan di tanah orang.
Seperti yang diceritakan oleh teman-teman kita Bonek Medan. Di medan ada
Paguyuban Arek Suroboyo yang diberi nama PAS. Di sana juga ada berdiri
Paguyuban orang malang ataupun aremania medan. Harus saya akui aremania
medan di sana sangat pintar untuk merekrut dan memberikan bumbu-bumbunya
tersebut. Orang perantauan yang berasal dari jatim atau khususnya
surabaya diajak masuk dalam Aremania Medan dengan fasilitas diberikan
modal untuk berusaha dan sistemnya bagi hasil dengan syarat harus aktif
dalam Aremania Medan. Sebisa mungkin aremania medan menghapus ingatan
perantau yang berasal dari surabaya akan adanya bonek dan persebaya.
(Sumber : Cak Sinyo ketua Bonek Medan)
Dan juga perekrutan mahasiswa yang berasal luar malang yang kuliah di
Malang. Ini mengisahkan tentang teman-teman saya yang awam tentang bola,
khususnya cewek. Di malang mereka dikasih baju arema gratis oleh teman
dekatnya maupun teman-teman se kontrakannya. 1 kali, 2 kali, 3 kali
menonton arema bertanding di kanjuruhan calon-calon arema-aremanita
diberikan tiket gratis. Setelah kecanduan menonton bola langsung di
stadion mereka sudah tidak digratiskan lagi. Tetapi tidak semuanya
seperti itu, ada beberapa contoh teman-teman saya berasal dari luar
pulau kayak Lombok, Ambon, Japura dll. Gara-gara mereka kuliah di malang
mereka jadi anti arema dan malah simpati ke persebaya dan bonek nya.
Tanya kenapa?
Semoga dari tulisan saya di atas, saya
berharap kepada suporter lain agar bisa menjaga diri dari bumbu-bumbu
provokasi. Suporter dewasa pasti bisa memilah-milah mana yang mana yang
baik dan buruk.
Salam persaudaraan dari kami anti provokasi !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar