Minggu, 30 September 2012
Sabtu, 29 September 2012
Pasar Burung Dimoro
Pasar
burung Dimoro letaknya di dalam pasar hewan desa Dimoro, kecamatan
Sukorejo, kota Blitar. Disini dijual berbagai jenis burung dari Cucak
Rowo, muray, kacer, kenari, pleci, bahkan burung emprit pun juga ada. Juga dijual berbagai bentuk
kurungan burung dan banyak macam pakan burung, jangkrik, ulat atau pakan
olahan. jika kita ingin pergi ke pasar dimoro hendaknya kita pergi saat Legi atau saat pasaran di pasar dimoro. Tentunya ketika saat pasaran di sana akan sangat ramai karena para penghobi, penggemar, pedagang, dan pecinta burung akan ramai-ramai berdatangan kesana. jika kita ingin membeli burung atau perlengkapan untuk burung maka di pasar dimoro lah tempatnya, tapi berhati-hatilah dan jangan sampai terkecoh dengan para pedagang yang menawarkan antara harga burung dengan kualitas burung tidak sama. maka saran saya adalah ketika anda akan pergi ke pasar burung ajaklah orang yang tau tentang burung atau anda bisa menanyakannya ke teman anda yang tau tentang harga burung.
Jumat, 28 September 2012
Anis Merah (Punglor)
Dikalangan Kicau Mania Anis Merah bisa disebut sebagai jimat, bahkan beberapa beranggapan bahwa belumlah kita disebut sebagai kicau mania sejati sebelum memiliki Anis Merah Jawara.
Lalu bagaimana cara kita untuk mendapatkan Anis Merah jagoan idaman
kita?..........mudah saja, siapkan buget yang besar lalu hunting
disetiap lomba burung berkicau kelas Anis Merah. Lalu pinang saja salah
satu atau beberapa Anis Merah yang menjadi juaranya. Bereskan, dan anda
sudah memiliki Anis Merah Jawara Lomba dirumah anda. Tapi anda jangan
merasa puas dulu, memanglah mudah untuk mendapatkan Anis Merah jawara
bila anda orang yang berkantong tebal. Karena permasalahannya bukanlah
cara mendapatkannya, tapi bagaimana cara untuk mempertahankan Anis Merah
tersebut agar selalu tampil prima dan selalu menyabet gelar juara
disetiap event lomba burung berkicau.
Walaupun saya hanyalah seorang pemula di dunia kicau mania, tak ada salahnya saya share sedikit tips sebelum anda membeli Anis Merah
di arena lomba. Tips ini hanyalah untuk pemula yang ingin instan
memiliki Anis Merah Jawara namun enggan memeliharanya dari trotolan atau
bakalan . Tips ini nantinya erat kaitannya dengan cara agar anis merah
kita tetap tampil maksimal seperti pada saat kita beli di arena lomba.
Tipsnya sederhana saja, anda cukup pahami satu hal.
Anis Merah Jawara Dan Stelan Perawatan Adalah Paket Tak Terpisahkan
Jadi
intinya adalah anda harus membeli Anis Merah tersebut lengkap dengan
stelan harian, stelan lomba, stelan pasca lomba (meliputi jenis vur, EF,
mandi, jemur) dll, plus perlakuan burung ketika akan turun di arena
lomba (meliputi cara trek burung, cara menggantang)dll. Mungkin hal ini
kelihatannya sepele, tapi percayalah hal ini akan berdampak besar dengan
performa burung Anis Merah kita di lapang. Jadi anda harus cermat
mengamati perlakuan sang Joki burung tersebut sebelum akan diturunkan ke
arena.
Demikianlah sekilas tentang Cara Perawatan Anis Merah Jawara
yang merupakan pengalaman pribadi saya saat memiliki gacoan anis merah
yang pernah beberapa kali juara namun akhirnya macet total setelah
berpindah tangan "mengenang Marakayangan".
Terima Kasih.
Versi-versi Perawatan Cucak ijo
Pola perawatan burung semasa musim kemarau tentunya berbeda dengan
pola perawatan burung di musim penghujan. Demikian pula dengan pola perawatan burung cucak hijau atau cucak ijo.
Para pemandu bakat burung jenis ini mengakui pola rawatan pada musim
penghujan relatif lebih sulit dibandingkan pada musim kemarau.
Mereka harus mengotak-atik pola rawatan agar burung tetap on fire meski hujan mengguyur deras. Namun, di antara para ijomania ini, tidak ada yang sama persis dalam cara mereka mengubah perawatan. Artinya ada beberapa versi perawatan burung cucak hijau di musim penghujan.
Yang jelas, burung cucak hijau memiliki kecenderungan lesu di kala udara dingin atau intensitas cahaya rendah. “Di situ tantangan merawat cucak hijau. Kalau sudah hujan dan jadwal lombanya kebetulan kelas ini sudah datang, kecenderungan banyak burung nggak kerja alias ngantuk,” ujar Lukman, ijomania asal Kepanjen Malang.
Cucak hijau memang burung yang membutuhkan penjemuran panas matahari secara rutin meski tidak harus dalam waktu lama. Pada kondisi cuaca kurang mendukung, seperti mendung sejak pagi, umumnya cucak hijau akan tampil ngot-ngotan. Apalagi bila pas tarung datang hujan, sebagian cucak hijau bahkan hanya didis kalau dipaksakan bertarung.
Hal itu diamini Hary Naruto, pemain lawas yang sudah memahami seluk beluk perawatan burung cucak hijau. Meski sekarang sudah tak pernah terlihat di lapangan, pemahaman tentang cucak hijau masih kental melekat di-framenya.
Ditemui di Gresik belum lama ini, Hary sebagaimana dikutip Agrobis Burung mengatakan ketika pemandu bakat atau pemain sudah bisa mengatasi problem seperti ini, otomatis mereka nggak bakal kesulitan mengorbitkan cucak hijau. Meski cuaca hujan atau panas, mereka tetap on fire.
“Kalau musim kemarau otomatis nggak perlu diomong-lah mas, banyak burung kerja. Tapi kalau hujan begini otomatis banyak ijomania mengeluh,” katanya sambil menunjukkan salah seekor polesan barunya yang nampak belum pernah tersentuh rawatan maksimal.
Hingga kini alternatif perawatan untuk memaksimalkan besutan di musim hujan, masih sebatas mengotak-atik x-food (extra-fooding) atau pola perawatan lainnya. Meski ada beberapa ijomania punya trik tersendiri, tapi hingga saat ini belum ada yang memberikan tips yang konkret untuk mendongkrak performa dari tangan dingin para spesialis cucak hijau.
“Sebenarnya ada trik nyeleneh yang terkadang dilakukan ijomania buat menstabilkan penampilan besutannya. Tapi tidak semua trik itu mau dipublikasikan. Rahasia perusahaan,” kata Agus, pemandu bakat Rotor, jawara cucak hijau asal Gresik yang sudah pernah menapaki kejayaan di beberapa even bergengsi blok timur.
Di beberapa kawasan, cucak hijau menjadi primadona tersendiri. Komunitasnya pun relatif kuat. Di Bojonegoro misalnya, gantangan MJ Community berhasil memberikan kesempatan lebih buat ijomania untuk berprestasi.
Pada Anniversary MJ Community Minggu (8/01), ijomania ditantang untuk bertanding di 3 kelas sekaligus. Menurut Oeggy, promotor lomba, kemasan ini dimaksudkan agar ijomania bisa lebih mengeksplor besutannya secara maksimal.
Lazimnya, kelas ini hanya dibuka dua kelas. Nyaris sama dengan jenis primadona lainnya. Selama ini, kelas yang dibuka lebih dari dua kelas masih didominasi anis merah Tapi, MJ Community mencoba untuk out of book.
Terobosan ini bisa dimanfaatkan ijomania Pantura khususnya wilaha Jatim, untuk membuktikan kemampuan rawatannya selama ini, yakni membesut sebaik mungkin burung agar bisa stabil di puncak nominasi meski terkendala musim hujan.
Mengurangi frekuensi mandi
Salah satu perubahan perawatan selama musim penghujan adalah mengurangi frekuensi mandi pagi. Bonny misalnya, pemilik cucak hijau Manohara dan Jambret, lebih memilih tidak memandikannya bila memasuki musim hujan seperti sekarang ini. Yang penting diumbar cukup 2 jam dalam sehari sambil dianginkan dan dijemur kalau ada panas matahari.
“Ya, kalau hujan dan cuaca mendung terus seperti sekarang, sehari-harinya burung gak perlu dimandikan. Yang penting kandang dibersihkan dan diberi eksfood aja yang cukup,” jelas Bonny yang juga pernah ngorbit namanya lewat cucak hijau andalannya seperti Ratu Ijo, Insulin dan lainnya.
Kecuali saat ke lomba. mandinya cukup di hari-H, dan itupun pagi menjelang dibawa ke lapangan. Untuk kebutuhan eksfood cukup diberikan ulat hongkong 5 ekor sebelum digantang. Sedangkan porsi jangkriknya ditambah.
Begitu juga yang dilakukan Rusdy Bintaro, pengorbit berbagai cucak hijau jawara. Untuk menghadapi cuaca ekstrim dengan udara dingin yang disertai hujan, dalam perawatan keseharian, menurutnya sebaiknya burung disimpan di dalam. Terutama di malam hari, harus dikerodong. Paling tidak penempatannya berdekatan dengan lampu agar terasa hangat.
Menurutnya, bila sore hari burung bisa ditempatkan di teras depan yang tidak terkena angin langsung. Karena cuaca ekstrem seperti sekarang ini membawa risiko terhadap kondisi burung. Lebih aman ya dikerodong setiap saat.
Multivitamin
Untuk kebutuhan nutrisi dan ekstrafoodingnya, pemberian multivitamin di musim dingin wajib dilakukan. Tujuannya, menurut Rusdy, untuk antisipasi karena perubahan cuaca berpengaruh pada kondisi burung. Pemenuhan ekstrafooding tetap diberikan meskipun porsinya berbeda.
Eksfood jenis ulat hongkong misalnya, wajib diberikan di saat kondisi cuaca dingin. Sedikitnya 5-10 ekor, diberikan sebagai asupan ekstoodnya selain jangkrik.
Ulat hongkong yang diberikan dipilih yang kulitnya berwarna putih. Ulat hongkong yang kulitnya masih halus dan lembut tidak terlalu kasar, aman untuk dikonsumsi burung.
Saran-saran seperti di atas, disampaikan pula oleh ijomania banten, Gugun. Di kalangan kicaumania Banten dan sekitarnya, nama Gugun mungkin sudah tidak asing lagi. Cucak ijo besutannya yang bernama Gigolo kerap mencetak kemenangan di berbagai lomba di wilayah itu. Bahkan burung lawas milik Gugun ini kerap meraih double winner setiap kali tampil di arena lomba.
Meski cuaca mendung dan hujan terus-menerus, tidak mengurangi kehebatan Gigolo di lapangan. Dengan memiliki warna bulu hijau pekat dan paruh agak tebal ditunjang volumenya yang keras dan materi isian yang komplit, membuat burung mapan milik Gugun ini tetap konsisten di jalur juara.
Yang terpenting menghadapi musim penghujan ini, menurut Gugun, burung jangan dipaksakan untuk mandi apabila cuaca kurang mendukung. Pemberian ulat hongkong tiap hari diberikan 3 ekor agar kondisi badan tetap hangat.
Kemudian bila saat pembersihan kandang hujan tiba-tiba turun maka sebaiknya disimpan didalam rumah guna menghindari cuaca dingin. Dan sebaiknya burung ditutup krodong.
Dalam rawatan harian tetap tidak ada yang berubah yakni extra fooding berupa jangkrik tetap diberikan 5-5 serta kroto diberikan secukupnya. Kemudian bila cuaca agak cerah, mandi dan jemur secukupnya. Bila turun lomba, hari Sabtu dan Minggu, Gigolo tidak melakukan aktivitas mandi. Hal ini guna menghindari burung menjadi birahi.
Utak-atik ekstrafooding
Kalau Gigolo tidak mengutak-atik pola pemberian ekstarfooding ke burung rawatannya, lain halnya yang dilakukan Ricky Donald. Pemilik cucak ijo Luis Vutton ini misalnya mencoba memberikan pisang kapok yang diolesi madu. Tujuannya, agar tenaga burung tetap terjaga dan penampilan pun lebih stabil.
Selain mengutak-atik asupan pakan, Ricky juga sengaja mengurangi porsi mandi. “Seminggu cukup 3 kali saja mandinya,” ujarnya.
Hal sebaliknya justri dilakukan oleh Fredy Fly Power yang merawat cucak hijau debutannya, Murano. Bila Ricky mengurangi jatah mandi, Fredy justru membiasakan mandi sehari 3 kali. “Hujan pun tetap mandi kalau memang si burung menghendaki,” ujar Fredy.
Resep ini, menurut Fredy, terbukti ampuh. “Lihat saat tampil pas hujan di KMYK. Murano tetap tampil maksi sambil ngentrok. Padahal musuh lainnya banyak yang didis dan ngantuk.”
Namun Fredy juga tak menjamin bila resep ini bisa diterapkan pada burung cucak hijau lainnya. “Ya tergantung karakternya juga sih. Kita tidak tahu kalau belum kenal karakter burungnya.”
Meskipun begitu banyak cucak hijau mania tetap meyakini bahwa semaksimal apa pun usaha pengubahan pola rawatan, idealnya tetap saja dengan jemur yang cukup. “Orang bilang tampil maksimal, sesungguhnya bila cuaca panas cukup si burung pasti akan tampil lebih dahsyat lagi,” ujar Tedy yang dipercaya merawat jagoan Perwira milik Mr. Chandra Pontianak. Agus Nasa, rekan Tedy yang merawat jagoan cucak hijau milik WS Suprojo juga mengamininya. (Diedit dari Agrobis Burung Edisi Minggu II Januari 2012).
Mereka harus mengotak-atik pola rawatan agar burung tetap on fire meski hujan mengguyur deras. Namun, di antara para ijomania ini, tidak ada yang sama persis dalam cara mereka mengubah perawatan. Artinya ada beberapa versi perawatan burung cucak hijau di musim penghujan.
Yang jelas, burung cucak hijau memiliki kecenderungan lesu di kala udara dingin atau intensitas cahaya rendah. “Di situ tantangan merawat cucak hijau. Kalau sudah hujan dan jadwal lombanya kebetulan kelas ini sudah datang, kecenderungan banyak burung nggak kerja alias ngantuk,” ujar Lukman, ijomania asal Kepanjen Malang.
Cucak hijau memang burung yang membutuhkan penjemuran panas matahari secara rutin meski tidak harus dalam waktu lama. Pada kondisi cuaca kurang mendukung, seperti mendung sejak pagi, umumnya cucak hijau akan tampil ngot-ngotan. Apalagi bila pas tarung datang hujan, sebagian cucak hijau bahkan hanya didis kalau dipaksakan bertarung.
Hal itu diamini Hary Naruto, pemain lawas yang sudah memahami seluk beluk perawatan burung cucak hijau. Meski sekarang sudah tak pernah terlihat di lapangan, pemahaman tentang cucak hijau masih kental melekat di-framenya.
Ditemui di Gresik belum lama ini, Hary sebagaimana dikutip Agrobis Burung mengatakan ketika pemandu bakat atau pemain sudah bisa mengatasi problem seperti ini, otomatis mereka nggak bakal kesulitan mengorbitkan cucak hijau. Meski cuaca hujan atau panas, mereka tetap on fire.
“Kalau musim kemarau otomatis nggak perlu diomong-lah mas, banyak burung kerja. Tapi kalau hujan begini otomatis banyak ijomania mengeluh,” katanya sambil menunjukkan salah seekor polesan barunya yang nampak belum pernah tersentuh rawatan maksimal.
Hingga kini alternatif perawatan untuk memaksimalkan besutan di musim hujan, masih sebatas mengotak-atik x-food (extra-fooding) atau pola perawatan lainnya. Meski ada beberapa ijomania punya trik tersendiri, tapi hingga saat ini belum ada yang memberikan tips yang konkret untuk mendongkrak performa dari tangan dingin para spesialis cucak hijau.
“Sebenarnya ada trik nyeleneh yang terkadang dilakukan ijomania buat menstabilkan penampilan besutannya. Tapi tidak semua trik itu mau dipublikasikan. Rahasia perusahaan,” kata Agus, pemandu bakat Rotor, jawara cucak hijau asal Gresik yang sudah pernah menapaki kejayaan di beberapa even bergengsi blok timur.
Di beberapa kawasan, cucak hijau menjadi primadona tersendiri. Komunitasnya pun relatif kuat. Di Bojonegoro misalnya, gantangan MJ Community berhasil memberikan kesempatan lebih buat ijomania untuk berprestasi.
Pada Anniversary MJ Community Minggu (8/01), ijomania ditantang untuk bertanding di 3 kelas sekaligus. Menurut Oeggy, promotor lomba, kemasan ini dimaksudkan agar ijomania bisa lebih mengeksplor besutannya secara maksimal.
Lazimnya, kelas ini hanya dibuka dua kelas. Nyaris sama dengan jenis primadona lainnya. Selama ini, kelas yang dibuka lebih dari dua kelas masih didominasi anis merah Tapi, MJ Community mencoba untuk out of book.
Terobosan ini bisa dimanfaatkan ijomania Pantura khususnya wilaha Jatim, untuk membuktikan kemampuan rawatannya selama ini, yakni membesut sebaik mungkin burung agar bisa stabil di puncak nominasi meski terkendala musim hujan.
Mengurangi frekuensi mandi
Salah satu perubahan perawatan selama musim penghujan adalah mengurangi frekuensi mandi pagi. Bonny misalnya, pemilik cucak hijau Manohara dan Jambret, lebih memilih tidak memandikannya bila memasuki musim hujan seperti sekarang ini. Yang penting diumbar cukup 2 jam dalam sehari sambil dianginkan dan dijemur kalau ada panas matahari.
“Ya, kalau hujan dan cuaca mendung terus seperti sekarang, sehari-harinya burung gak perlu dimandikan. Yang penting kandang dibersihkan dan diberi eksfood aja yang cukup,” jelas Bonny yang juga pernah ngorbit namanya lewat cucak hijau andalannya seperti Ratu Ijo, Insulin dan lainnya.
Kecuali saat ke lomba. mandinya cukup di hari-H, dan itupun pagi menjelang dibawa ke lapangan. Untuk kebutuhan eksfood cukup diberikan ulat hongkong 5 ekor sebelum digantang. Sedangkan porsi jangkriknya ditambah.
Begitu juga yang dilakukan Rusdy Bintaro, pengorbit berbagai cucak hijau jawara. Untuk menghadapi cuaca ekstrim dengan udara dingin yang disertai hujan, dalam perawatan keseharian, menurutnya sebaiknya burung disimpan di dalam. Terutama di malam hari, harus dikerodong. Paling tidak penempatannya berdekatan dengan lampu agar terasa hangat.
Menurutnya, bila sore hari burung bisa ditempatkan di teras depan yang tidak terkena angin langsung. Karena cuaca ekstrem seperti sekarang ini membawa risiko terhadap kondisi burung. Lebih aman ya dikerodong setiap saat.
Multivitamin
Untuk kebutuhan nutrisi dan ekstrafoodingnya, pemberian multivitamin di musim dingin wajib dilakukan. Tujuannya, menurut Rusdy, untuk antisipasi karena perubahan cuaca berpengaruh pada kondisi burung. Pemenuhan ekstrafooding tetap diberikan meskipun porsinya berbeda.
Eksfood jenis ulat hongkong misalnya, wajib diberikan di saat kondisi cuaca dingin. Sedikitnya 5-10 ekor, diberikan sebagai asupan ekstoodnya selain jangkrik.
Ulat hongkong yang diberikan dipilih yang kulitnya berwarna putih. Ulat hongkong yang kulitnya masih halus dan lembut tidak terlalu kasar, aman untuk dikonsumsi burung.
Saran-saran seperti di atas, disampaikan pula oleh ijomania banten, Gugun. Di kalangan kicaumania Banten dan sekitarnya, nama Gugun mungkin sudah tidak asing lagi. Cucak ijo besutannya yang bernama Gigolo kerap mencetak kemenangan di berbagai lomba di wilayah itu. Bahkan burung lawas milik Gugun ini kerap meraih double winner setiap kali tampil di arena lomba.
Meski cuaca mendung dan hujan terus-menerus, tidak mengurangi kehebatan Gigolo di lapangan. Dengan memiliki warna bulu hijau pekat dan paruh agak tebal ditunjang volumenya yang keras dan materi isian yang komplit, membuat burung mapan milik Gugun ini tetap konsisten di jalur juara.
Yang terpenting menghadapi musim penghujan ini, menurut Gugun, burung jangan dipaksakan untuk mandi apabila cuaca kurang mendukung. Pemberian ulat hongkong tiap hari diberikan 3 ekor agar kondisi badan tetap hangat.
Kemudian bila saat pembersihan kandang hujan tiba-tiba turun maka sebaiknya disimpan didalam rumah guna menghindari cuaca dingin. Dan sebaiknya burung ditutup krodong.
Dalam rawatan harian tetap tidak ada yang berubah yakni extra fooding berupa jangkrik tetap diberikan 5-5 serta kroto diberikan secukupnya. Kemudian bila cuaca agak cerah, mandi dan jemur secukupnya. Bila turun lomba, hari Sabtu dan Minggu, Gigolo tidak melakukan aktivitas mandi. Hal ini guna menghindari burung menjadi birahi.
Utak-atik ekstrafooding
Kalau Gigolo tidak mengutak-atik pola pemberian ekstarfooding ke burung rawatannya, lain halnya yang dilakukan Ricky Donald. Pemilik cucak ijo Luis Vutton ini misalnya mencoba memberikan pisang kapok yang diolesi madu. Tujuannya, agar tenaga burung tetap terjaga dan penampilan pun lebih stabil.
Selain mengutak-atik asupan pakan, Ricky juga sengaja mengurangi porsi mandi. “Seminggu cukup 3 kali saja mandinya,” ujarnya.
Hal sebaliknya justri dilakukan oleh Fredy Fly Power yang merawat cucak hijau debutannya, Murano. Bila Ricky mengurangi jatah mandi, Fredy justru membiasakan mandi sehari 3 kali. “Hujan pun tetap mandi kalau memang si burung menghendaki,” ujar Fredy.
Resep ini, menurut Fredy, terbukti ampuh. “Lihat saat tampil pas hujan di KMYK. Murano tetap tampil maksi sambil ngentrok. Padahal musuh lainnya banyak yang didis dan ngantuk.”
Namun Fredy juga tak menjamin bila resep ini bisa diterapkan pada burung cucak hijau lainnya. “Ya tergantung karakternya juga sih. Kita tidak tahu kalau belum kenal karakter burungnya.”
Meskipun begitu banyak cucak hijau mania tetap meyakini bahwa semaksimal apa pun usaha pengubahan pola rawatan, idealnya tetap saja dengan jemur yang cukup. “Orang bilang tampil maksimal, sesungguhnya bila cuaca panas cukup si burung pasti akan tampil lebih dahsyat lagi,” ujar Tedy yang dipercaya merawat jagoan Perwira milik Mr. Chandra Pontianak. Agus Nasa, rekan Tedy yang merawat jagoan cucak hijau milik WS Suprojo juga mengamininya. (Diedit dari Agrobis Burung Edisi Minggu II Januari 2012).
Burung Kacer
Burung kacer atau Magpie Robin yang
populer di Indonesia saat ini ada dua jenis, yakni kacer hitam yang
sering disebut kacer jawa dan kacer poci atau kacer sekoci yang sering
disebut kacer sumatra. Burung ini memang masih berkerabat yakni
sama-sama dalam genus Copsychus.
Burung kacer jawa nama ilmiahnya adalah Copsychus sechellarum sedangkan kacer poci adalah Copsychus saularis.
Perbedaan
keduanya yang menyolok hanyalah pada warna bulu hitam-putih. Copsychus
sechellarum atau kacer jawa berbulu hitam semua di bagian dada sampai
dekat kloaka, sementara Copsychus saularis ataui kacer poci warna hitam
hanya sampai dada dan ke bawah hingga kloaka berwarna putih. Sementara
itu burung yang sangat mirip dengan kacer poci atau kacer sumatra adalah
kacer madagaskar (Copsychus albospecularis).
+HabitatSeperti disebutkan di atas, kacer terdiri dari 3 species, yakni Copsychus saularis, Copsychus sechellarum dan Copsychus albospecularis. Khusus untuk Copsychus saularis (Oriental Magpie Robin) ini terdiri dari 9 subspecies, yaitu:
1. saularis, (Thailand, India, Nepal, Malaysia, Indonesia)
2. andamanensis, (Kep. Andaman)3. musicus, (Peninsular, Malaysia, Thailand)
4. prosthopellus, (Hainan-China)
5. erimelas (India ke Indochina),
6. pluto (Sabah-Malaysia, Borneo-Indonesia),
7. ceylonensis (India, Srilanka),
8. adamsi (Sabah-Malaysia, Borneo-Indonesia),
9. mindanensis (Mindanao-Philippines).
Kacer sumatera atau kacer poci
mempunyai warna hitam pada kepala, leher sebatas dada, punggung dan
bagian luar ekor. Sedangkan warna putih berada pada dada, perut dan ekor
bagian dalam. Penyebaran mulai China, India, Nepal, Thailand,
Indochina, Filipina, Malaysia dan Indonesia.
Memiliki
suara yang keras, nyaring dan pintar menirukan suara-suara di
sekelilingnya. Penampilan sangat atraktif sambil membuka ekor serta
mengeluarkan suara kicauan yang merdu. Burung ini sangat menyukai udara
panas.
Kacer hitam (Copsychus
sechellarum) atau Seychelles Magpie Robin penyebarannya mulai dari
Seychelles (Afrika), Jawa dan Kalimantan (Indonesia). Seluruh tubuh
berwarna hitam, kecuali pada sayap terdapat warna putih. Kemampuan
berkicau sangat baik dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya.
Penampilan sangat atraktif sambil memainkan ekor. Volume suara sedang.
Jenis ini juga sangat suka dengan udara panas.
Sementara
itu kacer madagaskar atau Madagascar Magpie Robin (Copsychus
albospecularis) terdiri dari dari 3 subspecies, yakni pica,
albospecularis dan inexpectatus. Seluruh subspecies Copsychus
albospecularis ini tersebar di wilayah Madagascar Afrika.
Bagian
leher sebelah atas, punggung dan ekor berwarna hitam kebiru-biruan.
Kemampuan berkicaunya tidak kalah dari kedua sepupunya C. saularis dan
C. sechellarum.Selain dari ketiga species di atas, ada satu jenis kacer lagi yang beredar di kalangan pedagang dan pemilik burung kacer, yaitu Kacer Blorok. Jenis ini menurut anggapan kebanyakan orang maupun peneliti adalah merupakan hasil perkawinan silang yang terjadi di alam, antara Kacer Hitam Putih (C. saularis) dengan Kacer Hitam (C. sechellarum).
+Ciri jantan dan betina
Secara
fisik, jantan dan betina burung kacer mudah dibedakan terutama yang
sudah dewasa. Pada jantan, bulu hitam pada kepala dan dada mengkilat,
sementara yang betina berwarna abu-abu.
Sementara
untuk usia trotolan, maka semburat warna hitam pada jantan sudah
terlihat meski hanya pada satu dua bulu, sementara trotolan betina
hanya warna gelap atau hitam pudar cenderung abu-abu.
+Cara memilih bahan burung kacer yang baik
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung kacer.
+Cara perawatan burung kacer
-Tempat:
burung kacer bisa dipelihara dengan sangkar kotak ukuran 40 x 40 x 60
cm atau bisa juga bulat dengan diameter 40 cm. Sementara tenggeran atau
pangkringan bisa dibuat dua bersilang dengan diameter masing-masing 1,5
cmdari bahan cabang kayu asam. Pilih kayu dengan permukaan kulit yang
agak kasar tetapi tidak tajam sehingga bisa untuk mengasah paruh agar
tidak runcing. Untuk perawatan harian, kacer tidak perlu dikerodng dan
hanya dikeorodng malam hari agar tidak kedinginan.
- Pakan:
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang
variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang
bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga
lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide)
B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial
seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah
salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D
Di
samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam
pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf
yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti
vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh
melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan
penyembuhan.
Yang termasuk
mineral yang diperlukan burung anis merah adalah Calcium, Phosphor,
Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan
Kalium.
Makanan dan extra fooding yang sesuai untuk burung kacer
- Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung kacer. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali.
- EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung kacer yaitu: jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, ulat kandang, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.
Perawatan dan setelan harian burung kacer
Perawatan
harian untuk burung kacer relatif sama dengan burung berkicau jenis
lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini pola perawatan harian dan setelan harian untuk burung kacer::
- Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
- Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan voer dan air minum.
- Berikan jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan jangkrik secara langsung pada burung.
- Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
- Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit.
- Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master. Agar lebih efektif, burung dikerodong selama pemasteran.
- Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
- Berikan jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
- Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan diperdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
+Pemahaman mbagong pada burung kacer
Istilah
mbagong atau nguda laut atau mbedesi menunjuk pada perilaku kacer yang
memkarkan bulu dan menekuk kepala seperti bentuk kuda laut dan bersuara
“cir”.berulang. Pada dasarnya kacer mbagong atau tidak, itu sangat
kondisional.
Hanya saja soal
kacer mbagong, memang rata-rata kacer mbagong meski munculnya karakter
itu antara satu kacer dengan yang lainnjya berbeda-beda. Hal itu juga
dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental kacer pada saat itu.
Rata-rata
kacer yang jawara pun pernah mbagong. Jadi, harus ada semacam catatan
pada kacer kita, dalam kondisi apa dan penyebab apa kacer itu biasanya
mbagong dan dalam kondisi seperti yang tidak mbagong jika ketemua kacer
lain. Dengan mengetahui hal itu, kita bisa menekan semaksimal mungkin
agar kacer tidak mbagong kalau ditarungkan.
Dalam
persoalan mbagong dan tidak mbagong ini, bahkan saya berani mengatakan
bahwa “tidak ada kacer yang tidak pernah mbagong”. Artinya, kondisi
burung kacer memang tidak bisa selalu fit, selalu normal kondisi
birahinya dan sebagainya. Dengan demikian, yang paling penting dilakukan
adalah menjaga agar burung selalu dalam kondisi fit.
Agar
kacer berada dalam kondisi fit, maka asupan pakan dengan vitamin,
mineral dan gizi lain yang seimbang harus diperhatikan. Jika burung
terlalu banyak bagong dan sulit pulih ke kondisi fit, berarti burung
kacer tersebut mengalami disefisiensi mineral. Hal yang perlu dilakukan
adalah memberikan terapi mandi pasir.
Burung
yang kekurangan mineral manifestasinya bisa macam-macam. Burung kacer
misalnya, mudah mbagong. Manifestasi lainnya adalah menunjukkan gejala
rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); paralysa (lumpuh)
dan juga perosis (tumit bengkak). Pada burung yang baru menetas, bisa
terjadi gejala cacat, urat keting (tendo), terlepas sendinya, tercerai
(luxatio); paruh meleset, kekurangan darah, pucat dan lemah. Dan hal
yang paling sering juga bulu burung mudah patah sehabis mabung, tidak
berkilau alias kusam.
Untuk melalukan terapi mandi pasir, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Carilah tanah yang bersih dan bebas pestisida. Jika Anda tidak bisa
memastikan tanah yang bagus dan bersih, Anda bisa menggunakan bubukan
batu bata yang disaring. Cari saja batu bata yang empuk jangan yang
keras karena meski disaring, bubukan bata yang keras bisa juga merusak
bulu burung seperti halnya pasir.
2.
Pastikan Anda menggunakan tanah yang mengandung banyak mineral. Jika
Anda tidak bisa mendapatkannya, maka cukup Anda mendapatkan bubukan bata
kemudian dicampur dengan Bird Mineral secukupnya. Bird mineral adalah
salah satu produk kesehatan burung yang di dalamnya terdapat calcium,
phosphor, iron (besi), manganase, iodium, cuprum, zinccum, magnesium,
sodium, kalium, vitamin B12 dan vitamin D3.
3.
Isi bak karamba burung dengan tanah yang sudah Anda campur dengan Bird
Mineral tersebut dan masukkan burung ke dalamnya seperti kalau Anda
sedang memandikan burung. Beberapa burung akan mau melakukan kipu atau
mandi pasir, sedangkan yang lainnya tidak. Untuk hal ini, memang perlu
dilatih secara telaten dan sabar.
Kalau
burung Anda tidak mau mandi pasir atau Anda tidak telaten dan sabar
melatihnya agar mau mandi pasir, Anda bisa saja langsung memberikan Bird
Mineral dengan cara mencampurnya ke dalam voer atau kroto (untuk burung
yang mau makan kroto). Yang penting dalam hal ini adalah memastikan
burung mendapatkan mineral yang tepat, pas dan terukur.
Dengan
membiasakan burung mandi pasir/ tanah, maka Anda sudah memastikan
burung kacer kita tidak kekurangan mineral sehingga tidak mudah drop dan
mbagong, memiliki bulu kuat, mulus, berkilau sehabis molting atau
ngurak alias mabung; tidak terkena rachitis (tulang-tulang lembek,
bengkok dan abnormal); bebas paralysa (lumpuh); bebas perosis (tumit
bengkak).
+Penanganan burung kacer untuk lomba
Perawatan
lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan
perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai
tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci
keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar
masing-masing burung.
Berikut ini pola perawatan dan setelan lomba untuk burung kacer:
Penting
Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung kacer lain.
Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.
Perawatan dan setelan burung kacer pasca lomba. Perawatan pasca lomba ini sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini pola perawatan dan setelan pasca lomba untuk burung kacer:
- Porsi EF dikembalikan ke setelan harian.
- Berikan multivitamin pada air minum pada H+1 setelah lomba.
- Sampai H+3 setelah lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
+Perawatan dan setelan burung kacer mabung
Masa
mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian
penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau
meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh
burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein
sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.
Bulu-bulu
dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya
protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada
tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas
asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi
makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan
disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan
bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus
bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu
secara sempurna.
Ketika burung
mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu
baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein,
menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama
meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk
diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar
dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi
telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs
vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah
mabung ini).
Faktor-faktor yang
berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena
sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar
hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi
keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.
Hal
yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung,
Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa
mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.
Untuk
menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu,
Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti
metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging
hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang
mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik.
Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung
berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan
tumbuhnya bulu secara normal.
Meskipun
pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering
mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak
merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).
Penggangu tersebut antara lain:
* Penyakit -
Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease)
dan virus polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung
kesulitan memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan
infeksi bakteri pada usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit
tumbuh.
* Gizi buruk –
Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya
produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan
yang kurang gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas
(mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).
* Kimiawi
– penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak
sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat
pembasmi cacing pada merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan
kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa
burung mabung.
* Stres –
Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan
manusia. Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang
sempurna dan sebagainya.
Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?
Pertama-tama menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.
Ketiga,
berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan
yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan
berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya
mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan
gizi meski secara fisik terlihat gemuk.
Jika
Anda telah melakukan semua hal di atas dan masih mengalami masalah
dengan kualitas bulu Anda perlu berbicara dengan dokter hewan khusus
burung.
Cara Smart menggunakan BirdVit
Dalam kaitan dengan persoalan mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk memberikan burung asupan tambahan, misalnya BirdMolting atau juga BirdVit untuk burung yang sedang mabung. Cara ini lebih smart” sebab BirdVit adalah multivitamin dan multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.
BirdVit mengandung hampir semua vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:
- Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.
- Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.
- Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.
Dengan demikian, selama kita
menggunakan BirdVit untuk menangani burung mabung, maka kita cukup
memberikan porsi pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung
kekurangan “energi masa mabung”. Sebab, memang benar energi yang
diperlukan burung ketika mabung bukanlah energi yang hanya akan
mengumpul menjadi lemak tetapi energi untuk pertumbuhan bulu seperti
asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin.
Kacer bermasalah
Untuk
burung-burung yang sangat bermasalah misalnya bulu mudah patah atau
burung sakit-sakitan seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan
mineralnya yang kurang. Selain digunakan BirdVit, Anda bisa menyertakan pula BirdMineral.
Apa beda BirdMineral dan BirdVit?
Untuk
diketahui, ada mineral dan vitamin tertentu yang tidak efektif jika
digunakan bersamaan. Akan saling melemahkan. Karena keduanya sama-sama
dibutuhkan burung dalam jumlah yang proporsional, maka mineral dan
vitamin tertentu hanya bisa dicampur dengan komposisi dan volume
tertentu.
Seperti diketahui di dalam BirdVit ada sejumlah mineral yang sangat diperlukan burung. Namun kandungan mineral di dalam BirdVit tidak sebesar di dalam BirdMineral karena selain sebagai penjaga vitalitas burung, BirdMineral juga bersifat mengcover atau mengobati.
Pola perawatan kacer masa mabung:
- Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
- Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari atau kalau untuk penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan ekstem mabung.
- Jika Anda tidak menggunakan BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: stelan jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu
- Meski tidak menggunakan BirdVit dan/atau BirdMineral, pemberian multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu..
Lakukan pemasteran
Masa
mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar.
Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang
kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan
tipe suara burung dengan suara burung master.
Langganan:
Postingan (Atom)