Murai Batu merupakan burung yang mempunyai keistimewaan
dari pada burung berkicau lainnya dan mempunyai penggemar yang sangat
banyak di indonesia,hampir semua ( EO ) Event Organizer selalu
mempertandingkan kelas murai batu dan tidak melihat dari daerah mana
asal murai batu tersebut di karenakan kelas murai batu ini adalah kelas
yang sangat beragam jenisnya dan tergantung dari minat dan budgetnya .
Jenis dari kicauan murai batupun tidak sama dan masing masing mempunyai
kelebihan yang sangat beraneka ragam,ayo kita coba dengarkan kicauan
burung murai batu dengan seksama.
- Setiap murai batu satu dengan yang lainnya tidak ada yang sama.dalam lagu,intonasi ataupun besar kecilnya volume.
- Gaya bertarung yang indah dengan ekor yang bergerak naik turun membuat burung ini kelihatan lebih menawan.
- Harga burung ini pun bervariasi tergantung jenis burung dan panjang pendeknya ekor.
- Jenis Murai batu pun sangat beraneka ragam .
- Kicau mania menamai burung ini menjadi 7 ( Tujuh ) jenis yang terdapat di Indonesia dan hampir semua
EO tidak mempermasalahkan asal murai batu tersebut,yang terpenting adalah asal dari Indonesia Melainkan
bukan burung dari negara lain.
Jenis-jenis murai batu yg dikenal di Indonesia:
- Murai Aceh, di kaki G Leuser wilayah Aceh. Panjang ekor 25 – 30 cm.
- Murai Batu Nias, panjang ekor 20 – 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
- Murai Batu Medan, Bukit Lawang, Bohorok, kaki G Leuser wilayah Sumatra Utara. Panjang ekor 27 – 30 cm.
- Murai Batu Jambi, hidup di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.
- Murai Batu Lampung, hidup di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekor 15 – 20 cm.
- Murai Banjar (Borneo), jenis ini paling populer di Kalimantan, karena sering merajai berbagai lomba di Kalimantan. Penyebaran di Kalimantan Timur & Kalimantan Selatan. Panjang ekor 10 – 12 cm.
- Murai Batu Larwo ( Murai Jawa), hidup di Jawa Tengah & Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil dari murai medan. Jenis ini sudah sangat langka ditemukan. Panjang ekor 8 – 10 cm.
1. Murai Batu Medan.
Murai batu medan adalah jenis murai batu terbaik di Indonesia dibandingkan dengan jenis murai batu lainnya. berikut ciri-ciri murai batu medan
- Bukit Lawang, Bohorok, kaki G Leuser wilayah Sumatra Utara
- Panjang ekor antara 27-30 cm
- Postur tubuh jauh lebih besar dan Panjang
- Bulu ekor agak melengkung dan semkin ke ujung ekor melebar membelah
- Memiliki intonasi suara yang jelas dan keras
- Variasi kicauan terus-menerus tanpa terputus
- Variasi kicauan lebih kaya
- Warna bulu lebih hitam pekat
2. Murai Batu Lampung
- Warna bulu hitam pekat dan warna dada coklat tua
- Memiliki intonasi suara lebih kecil daripada murai batu medan dan variasi kicauannya diulang-ulang dalam waktu yang sama. Variasi kecauannya juga lebih sedikit dibandingkan dengan variasi kicauan murai batu medan
- Memiliki ekor lebih pendek (kuran lebih 15cm) dan postur tubuh lebih kecil dibandingkan dengan murai batu medan
- Bentuk bulu ekor lurus
- Memiliki gerakan yang lebih lincah dibandingkan dengan murai batu medan
- Postur badan sedang dan tidak panjang
- Warna bulu hitam pekat dan warna dada coklat muda
- Panjang ekor kurang lebih 13cm dengan ujung ekor makin melebar
- Bentuk bulu ekor lurus
- Memiliki intonasi suara kicauan kurang keras
- Variasi kicauan tidak banyak
4.Murai Nias
Murai batu nias memiliki
kepandaian dan IQ lebih tinggi, yang dibuktikan dengan daya tangkap
dalam meniru suara di sekitarnya yang lebih cepat daripada murai batu
dari daerah lain
- Pangjang ekor antara 20-25 cm
- Keseluruhan ekor cenderung bewarna hitam Black Trail
5. Murai Batu Larwo ( Murai Jawa)
Murai Batu Jawa ( Larwo ) memang identik dengan murai batu karena dia masih satu genus dengan nama Copsychus malabaricus ssp. javanicus (Murai Batu Jawa). Jadi salah kalau ada yang mengartikan bahwa larwo berbeda dari murai batu.Pada
beberapa tahun lalu, burung ini masih banyak terlihat di sekitar
hutan-hutan di pegunungan di Pulau Jawa. Habitat larwo mulai dari Ujung
Kulon sampai Gunung Kidul dan beberapa tempat lainnya.
Ciri-siri khusus
- Perbedaan lainnya adalah performa ketika bersuara, yakni bulu-bulu di kepalanya akan berdiri seperti jambul.
- Suara burung ini mirip dengan burung murai batu jenis lainnya. Beberapa kicau mania menyebutkan bahwa suaranya kurang variatif tapi ada juga yang menyebutkan bahwa suaranya hampir sama dengan murai batu lainnya (variatif).
- Menurut saya, sebagaimana penentuan “kualitas” burung murai batu secara umum, ada pada karakter dari burung itu sendiri. Jika ada yang mengatakan burung larwo bersuara variatif atau sebaliknya, hal itu tergantung karakter burung dan tentu saja perawatan dan pemasteran jika burung itu ada dalam pemeliharaan tangan manusia.
- keberadaan larwo sudah jarang dan di hutan-hutan Pulau Jawa juga sudah nyaris punah. Dengan demikian, sangat diharapkan adanya upaya penangkaran terhadap larwo demi pelestariannya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar