Kamis, 12 Januari 2012

BoneK ManiA by viro

Kita tahu saat ini aremania/arema sedang gencar-gencarnya melakukan provokasi kepada suporter lain karena selain mereka ingin mempersempit ruang bonek saat tur luar kota tetapi juga mereka ingin nyaman saat tur luar kota dari gangguan serangan oleh suporter lain. Lamongan dan sidoarjo sudah menjadi korbannya. Dan dengar-dengar isunya mereka lagi ingin "menggarap" mojokerto dan gresik sebagai kota perbudakannya.



Saya ingin sedikit berbagi kisah tentang saat dulu kuliah di malang di salah satu perguruan swasta di malang. Dan pastinya saya mempunyai teman baik, dia berasal dari tempat yang tempat tinggalnya berbaris arema sirag sarek ataupun arema 87. Dan saya berkesempatan untuk diajak main ke rumahnya, kebetulan saat itu teman tetangga rumah teman saya lagi ngumpul. Penulis dikenalin sa...ma teman-temannya dan terjadi obrolan antara penulis dengan seorang arema sirag yang mempunyai sejarah panjang tentang kebrutalannya di dunia aremania. Dan kebetulan juga dia sangat dekat dengan dirijen aremania. Yuli Sumpil. Berikut ini obrolan saya dengan teman baru saya yang saya terjemahkan ke dalam bahasa indonesia (kalau pake basa malang nanti dikira otak saya terbalik. hehehe)





A = Arema Sirag Sarek



B = Saya





A : Temannya si Rudy (teman saya) mas?



B : Iya mas, teman sekuliah



A : Asli mana mas?



B : Asli Pasuruan (Mimik muka si aremania langsung terkejut apalagi saat itu temenku Rudy muterin lagu mars persebaya dari hp ku)



A : Arek bonek tha sam?



B : Hu'uh mas, tapi aman kan? heheh



A : Oyi gak papa sam, tenang ae asal di sini gak pake atribut persebaya saat ada pertandingan arema





Setelah cukup basa basi saya sedikit menyinggung dunia suporter, dan membahas tentang "tragedi bola berdarah madiun 10 April 2005" antara sakera vs aremania. Dari obrolannya saya menangkap ada unsur provokatif yang dia berikan kepada saya. Berikut ini lanjutan obrolan saya dengan dia





A : Sam, sampeyan gak malu kah jadi sakera (Dulu saya sempat mendukung persekabpas pasuruan) ?



B : Kenapa harus malu mas? Kan pasuruan tempat kelahiranku



A : Bukan malu pada timnya, tetapi pada suporternya sakera. Coba sampeyan lihat selama ini sakera itu menjadi suporter yang mandiri atau berdiri sendiri gak tanpa pengaruh suporter lain.



(Harus saya akui selama ini dalam pemikiran sakera adalah "MUSUH BONEK ADALAH MUSUH SAKERA, SAHABAT BONEK ADALAH SAHABAT SAKERA" karena jauh sebelum ada persekabpas pasuruan. arek-arek asli pasuruan dulu semuanya adalah bonek pendukung persebaya. Karena adanya tim persekabpas maka bonek pasuruan-lah dan masyarakat pasuruan yang mendukung persekabpas dan melebur menjadi sakera. Makanya sampai-sampai sakera dianggap adiknya bonek).



B : Iya seh mas, tapi bagaimana lagi sebelum adalah persekabpas juga kami dulu mendukung persebaya. Jadi ya agak susah gitu mas membuang rivalitas kami terhadap suporter lain dan sampe melekat pada sakera.



(Sakera adiknya bonek :-D, karena saat itu rival bonek adalah LA, Arema dan The Jak. sampai-sampai sakera juga ikutan bermusuhan dengan LA dan The Jak bukan karena provokasi bonek, saya ingatkan lagi tetapi karena sebelum sakera semuanya adalah bonek pasuruan).



A : Memangnya sakera suporternya kira-kira ada berapaan sam?



B : Kurang lebih 12an ribu gitu mas



A : Nah itu banyak, kenapa gak berani menjadi suporter mandiri? Kenapa terus bergantung sama bonek? Harusnya dengan jumlah suporter yang banyak itu sampeyan berani menjadi suporter mandiri, bisa cinta damai ke semua suporter lain se indonesia. Kalo bonek gak suka ya lawan aja sam, toh suporter sampeyan banyak juga. LA dulu yang massanya kurang lebih 10 ribu sekarang mereka berani menjadi suporter yang mandiri yang bisa menerima suporter se indonesia. (Sama kayak Yuli Sumpil dulu bicara sama LA dan terakhir ini dengan Deltamania. Harus saya akui kalo selama ini sakera belum bisa mandiri dan masa bodohlah toh sakera bonek sama saja)





Dari percakapan di atas, saya bisa menangkap maksud dari ajakan si aremania tersebut karena dia tahu saya dekat dengan pengurus sakera. Dia berharap suporter-suporter di Jatim yang dulunya mendukung Persebaya dan juga mendukung tim daerahnya agar menjadi suporter mandiri tanpa pengaruh bonek karena sejarahnya. Dan setelah bisa mandiri seperti LA dan Delta yang terlepas dari bonek, aremania/arema pun menggandengnya dan sedikit demi sedikit memberikan bumbu agar bisa bersatu dengan Aremania. Seperti pada kasus oknum LA yang tewas di lamongan karena dia mensweeping bonek di lamongan. Kurang lebih 40an aremania silaturrahmi dan memberikan santunan ke keluarga korban dan LA. Dengan alasan ingin menggandeng suporter di Indonesia agar meminimalisir tawuran antar suporter, padahal ada udang di balik batu dari tujuan mereka.





Saya menghimbau kepada suporter di Indonesia khususnya di jatim hati-hati terhadap provokasi di atas, bermaksud ingin menjadikan suporter indonesia damai tetapi sedikit demi sedikit bumbu provokasinya. Saya angkat topi dengan Pasoepati yang bisa melapaskan diri dari provokasi di atas. Boleh saja kita bersatu, tetapi jangan sampai bersatu dalam hal bermusuhan.





Oh iya sedikit cerita dengan bonek perantauan dan arema perantauan di tanah orang. Seperti yang diceritakan oleh teman-teman kita Bonek Medan. Di medan ada Paguyuban Arek Suroboyo yang diberi nama PAS. Di sana juga ada berdiri Paguyuban orang malang ataupun aremania medan. Harus saya akui aremania medan di sana sangat pintar untuk merekrut dan memberikan bumbu-bumbunya tersebut. Orang perantauan yang berasal dari jatim atau khususnya surabaya diajak masuk dalam Aremania Medan dengan fasilitas diberikan modal untuk berusaha dan sistemnya bagi hasil dengan syarat harus aktif dalam Aremania Medan. Sebisa mungkin aremania medan menghapus ingatan perantau yang berasal dari surabaya akan adanya bonek dan persebaya. (Sumber : Cak Sinyo ketua Bonek Medan)





Dan juga perekrutan mahasiswa yang berasal luar malang yang kuliah di Malang. Ini mengisahkan tentang teman-teman saya yang awam tentang bola, khususnya cewek. Di malang mereka dikasih baju arema gratis oleh teman dekatnya maupun teman-teman se kontrakannya. 1 kali, 2 kali, 3 kali menonton arema bertanding di kanjuruhan calon-calon arema-aremanita diberikan tiket gratis. Setelah kecanduan menonton bola langsung di stadion mereka sudah tidak digratiskan lagi. Tetapi tidak semuanya seperti itu, ada beberapa contoh teman-teman saya berasal dari luar pulau kayak Lombok, Ambon, Japura dll. Gara-gara mereka kuliah di malang mereka jadi anti arema dan malah simpati ke persebaya dan bonek nya. Tanya kenapa?



Semoga dari tulisan saya di atas, saya berharap kepada suporter lain agar bisa menjaga diri dari bumbu-bumbu provokasi. Suporter dewasa pasti bisa memilah-milah mana yang mana yang baik dan buruk.





Salam persaudaraan dari kami anti provokasi !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar